PRESENTASI BISNIS
A. Tujuan Presentasi Bisnis
Presentasi bisnis dapat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalm setiap
kegiatan bisnis. Seorang pembicara yang melakukan presentasi di hadapan audiens
tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk melaksanakan hal
tersebut diatas tentu dibutuhkan kesiapan mental dan pemahaman materi yang
ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan serta pemahaman yang baik terhadap
audiens.
Setiap presentasi yang dilakukan memiliki tujuannya tersendiri, tergantung
pada kondisi serta maksud dilakukannya presentasi tersebut. Secara umum tujuan
dari suatu presentasi bisnis antara lain:
1.
Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada
audiens
Pesan-pesan bisnis yang disampaikan
haruslah menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar oleh audiens.
Hal yang perlu dihindari adalah melakukan presentasi yang sifatnya membosankan,
monoton, tidak jelas dan penggunaan bahasa yang sulit dipahami.
2.
Menghibur audiens
Selain memberikan informasi, presentasi
bisnis juga memiliki tujuan untuk menghibur audiens. Dalam art bahwa untuk
mencapai tujuan presentasi bisnis, seseorang pembicara perlu menyelipkan
humor-humor yang segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian, suasana
yang sebenarnay perlu tetap dijaga agar tidak lepas kendali dan tujuan
presentasi yang sebenarnya tidak tercapai. Seorang pembicara yang ahli dan
berpengalaman tentunya tahu kapan ia harus berlaku serius dalam menyampaikan
presentasinya, serta kapan ia harus menyisipkan humor-humor kecil yang dapat
membuat audiens lebih fresh dan tidak bosan.
3.
Menyentuh emosi audiens
Selain muatan inti dari presentasi
disampaikan, serta mampu menghibur para audiens, prensentasi juga harus mampu
menyentuh emosi dan perasaan audiens dalam memahami materi atau isi dari
presentasi. dibutuhkan suatu keahlian tersendiri dalam penyampaiannya. Biasanya
pada saat menyampaikan presentasi pembicara mengkombinasikan kemampuan
ekspresi, intonasi suara, sikap sehingga mampu membuat audiens terhanyut dalam
pemahamannya.
4.
Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu
Dalam memotivasi audiens, seorang
pembicara perlu menyatakan secara eksplisit dan bukan menggunakan bahasa
basa-basi. artinya apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas
tercakup dalam presentasi.
B. Persiapan Dasar
Presentasi yang baik haruslah didahului dengan persiapan yang matang,
karena dengan melakukan persiapan setidaknya kita telah memiliki bahan yang
akan kita sampaikan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi :
1.
Penguasaan terhadap topik atau materi yang
akan dipresentasikan.
Penguasaan terhadap materi yang akan
disampaikan merupakan hal terpenting dalam sebuah presentasi. Berhasil atau
tidaknya sebuah presentasi bergantung pada kemampuan pembicara dalam memahami
setiap detail hal-hal yang terkandung dalam isi materi presentasi.
Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan akan menghambat
penyampaian pesan kepada audiens, serta akan memberikan image yang kurang baik
bagi pembicara tersebut.
2.
Penguasaan berbagai alat bantu presentasi
dengan baik.
Presentasi yang baik bukan hanya terlihat
dari isi materi yang disampaikan tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana cara
membawakannya. Apabila penyampaian presentasi dilakukan secara menarik, maka
audiens akan merasa senang. Terlebih jika pada saat presentasi pembicara
menggunakan berbagai macam alat bantu sebagai penunjang presentasi, seperti
OHP, LCD pojector, slide serta penggunaan audio visual.
3.
Menganalisis siapa audiens.
Agar tujuan presentasi dapat tercapai,
maka pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Metode
yang digunakan adalah dengan menggunakan kata tanya seperti apa, dimana, kapan,
mengapa dan bagaimana, maka pembicara akan dapat menidentifikasi tentang siapa
sebenarnya audiens yang dimaksud.
4.
Menganalisis berbagai lingkungan lokasi
atau tempat untuk presentasi.
Seorang pembicara harus mengenal lebih
dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat dimana ia akan melakukan presentasi.
Pengenalan terhadap lokasi ataupun tempat akan sangat membantu pembicara dalam
menyampaikan presentasi, penggunaan alat serta menentukan teknik penyampaian
presentasi.
C. Tahap-Tahap Presentasi Lisan Dalam Komunikasi Bisnis
Presentasi yang dilakukan secara lisan haruslah disampaikan secara
sistematis. Hal ini untuk mencegah agar apa yang telah dan akan disampaikan
tidak keluar dari topik utama pembicaraan, setidaknya dalam melakukan
presentasi lisan harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
Persiapan berbicara (presentasi) yang
berisi penetapan tujua, analisis audiens, perencanaan isi, panjang dan gaya
bicara.
2.
Pengembangan presentasi meliputi
pembukaan, pokok-pokokpresentasi, penutup, tanya jawab dan alat bantu visual.
3.
Penyampaian presentasi atu pidato.
D. Presentasi Lisan Yang Baik
Biasanya presentasi lisan yang dilakukan dengan baik ditunjang atau
ditentukan oleh kepiawaian seorang pembicara dalam menyampaikan presentasinya.
Kepiawaian pembicara dalam menyampaikan presentasinya terlihat pada kriteria
yang dimilik oleh pembicara tersebut antara lain :
1.
Mempunyai wawasan, mengetahui dengan tepat
kekurangan dan kelebihan yng ada pada dirinya.
2.
Dapat mengetahui dan mengenal audiens,
berusaha memahami sifat pihak yang telah memberikannya kesempatan untuk
menyampaikan presentasi dan menunjukkan kepedulian kepada mereka.
3.
Mengetahui alasan sehingga mereka perlu
berbicara dan berharap dapat memenuhi alasan tersebut melalui presentasi yang
disampaikan.
4.
Senantiasa berlatih agar mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan informasi di pihak audiens dan
bersedia memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan
oleh audiens.
5.
Menganggap penyajian suatu presentasi
sebagai sebuah prestasi. Menyadari bahwa ia harus berusaha keras untuk dapat
menarik perhatian audiend terhadap materi yang sisampaikan, mampu memahami
sikap audiens yang tidak selalu konsisten.
6.
Dapat menerima kritik atau analisis purna
presentasi mengenai berbagai hal berkenaan dengan presentasinya.
Sedangkan syarat untuk menjadi seorang pembicara yang handal meliputi :
1.
Mengetahui dengan jelas tujuan presentasi
2.
Menguasai subjek presentasi
3.
Yakin bahwa subyek yang dipresentasikan
bermanfaat bagi pendengarnya
4.
Mengetahu latar belakang audiens
5.
Menguasai bahasa pengantar yang juga
dikuasai audiens
6.
Jujur, sabar, ramah, dan penuh percaya
diri
7.
Mengusai teknik dasar berkomunikasi bisnis
yang efektif
E. Presentasi Informatif
Presentasi merupakan suatu cara penyampaian informasi yang dimiliki oleh seorang
pembicara kepada audiens. Biasanya informasi yang disampaikan memiliki muatan
tersendiri. Secara umum presentasi yang didalamnya terdapat penyampaian
informasi memiliki implementasi antara lain:
1.
Presentasi yang bertujuan memberikan
keterangan
2.
Presentasi deskriptif yang bertujuan
menyampaikan uraian atau penjabaran
3.
Presentasi yang bertujuan menyampaikan
definisi.
Keberhasilan presentasi juga didukung oleh empat macam faktor lain yaitu:
1.
Paralaguage
Cara pembicara
menyampaikan pesan, termasuk di dalamnya kecepatan berbicara, nada, volume
suara serta artikulasi kata.
2.
Body language
Sering disebut juga
dengan komunikasi non verbal, badan dan bagian badan tertentu dapat
dipergunakan sebagai alat pendukung efektifitas presentasi. Bagian badan yang
dapat membantu efektifitas presentasi terutama wajah, mata, tangan dan posisi
badan selama presentasi.
3.
Kondisi ruangan presentasi
Tata ruang dan kondisi
ruangan presentasi dapat membantu atau menghambat efektifitas presentasi.
Ruangan yang luasnya sepadan dengan jumlah audiens dirasakan nyaman oleh
pembicara dan audiens.
4.
Faktor-faktor lain
5.
Termasuk dalam faktor lain yang dapat
mempengaruhi keberhasilan presentasi adalah penampilan pembicara dan pakaian
yang dikenakan.
F. Mengorganisasikan Presentasi
Presentasi yang baik dapat disampaikan dengan mengikuti pola-pola tertentu,
sehingga apa yang akan disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh orang
yang mendengar atau menyimak presentasi tersebut.
Ada beberapa pola yang dapat digunakan dalam mengorganisasikan suatu
presentasi antara lain:
1.
Pola Kronologis
Pola penyampaian
presentasi yang berisi urutan-urutan tentang isi dari presentasi mulai dari
membahas tentang latar belakang, kondisi yang terjadi saat ini, kemudian
dilanjutkan dengan inti atau maksud presentasi tersebut.
2.
Pola Spasial
Pola ini lebih praktis
untuk ringkasan informasional, tetapi pola ini dapat diadaptasi untuk membuat
proposal persuasif. Bila hal pokok suatu presentasi berhubungan dengan promosi
suatu produk atau jasa, dengan menekankan struktur atau fungsi tiam item, maka
menyajikan gagasan spasial terbukti akan bermanfaat.
3.
Pola Topikal
Pola yang berhubungan
dengan topik, topik utama dibagi ke dalam dua halatau kategori utama.
Seringkali, hal ini melibatkan pembuatan daftar alasan yang membenarkan
penerimaan proposal. Makasud utama tidak memiliki hubungan yang logis selain
hubungan dengan tujuan atau topik utama. Pola ini dapat digunakan pada hampir
setiap persoalan, tujuan atau khalayak, pola topikal ini merupakan metode yang
berguna untuk organisasi presentasi.
4.
Pola Kausal
Cara lain untuk menyusun
gagasan adalah membahas penyebab suatu masalah dan mempertimbangkan akibat atau
hasil berikutnya. Atau dapat membaliknya dengancara memeriksa kondisi yang
sudah diketahui (akibat) dan kemudian memberikan penjelasan mengenai
penyebab-penyebabnya.
5.
Pola Pemecahan Masalah
Dalam pola ini membagi topik menjadi dua
hal utama merupakan cara yang paling sederhana dalam menggunakan pola ini. Hal
yang pertama menunjukkan atau mendiagnosis masalah, dan dalam hal kedua
memberikan suatu cara.
G. Mengakhiri Presentasi
Setiap presentasi, apakah presentasi itu pendek atau panjang, memerlukan
pendahuluan pesan dan mengkaji pesan pada bagian akhir. Bagian akhir dari
presentasi disebut juga dengan penutup biasanya berisi kesimpulan dan beberapa
hal yang dijadikan rekomendasi untuk pelaksanaan suatu kegiatan.
Kesimpulan sebagian besar merupakan ulasan. Terdapat beberapa komponen yang
harus dikumpulkan untuk memenuhi fungsi tersebut.
1.
Meringkaskan hal-hal utama
Dalam penyampaian presentasi, seorang
pembicara hendaknya harus mampu membuat isi atau materi presentasi dibuat
seringkas mungkin, dalam arti hanya pokok-pokok bahasan saja yang disampaikan.
Perlu dihindari penyampaiaan sesuatu yang menyimpang dari pokok bahasan utama
serta hal-hal yang hanya aakan membuang waktu saja.
2.
Memusatkan tema dan tujuan anda
Saat penyampaian presentasi dilakukan,
pembicara harus selalu fokus pada apa yang disampaikan, jangan menyampaikan
sesuatu diluar pokok materi yang telah disiapkan. Hal ini bertujuan agar
presentasi yang disampaikan akan memiliki arah pembicaraan yang sesuai dengan
tema dan tujuan presentasi.
3.
Mengingatkan kembali para penyimak tentang
desakan/urgensi perusahaan
Presentasi yang baik biasanya berisi
hal-hal yang sangat ingin diketahui oleh para penyimak. Penyimak tentu akan
sangat antusias mengikuti presentasi karena terdapat maksud didalamnya yaitu
ingin mengetahui secara jelas isi dari presentasi, Oleh karena itu tugas dari
seorang pembicar adalah selalu menyampaikan hal yang menuntut keseriusan
penyimak untuk mampu menerapkannya, terlebih jika menyangkut tentang kebijakan
perusahaan.
4.
Memberikan jalan tindakan yang jelas
kepada para penyimak
Sampaikan pila solusi atau tindakan yang
dapat dijadikan pedoman bagi para penyimak untuk dapat menjalankan hal-hal atau
misi yang terkandung dalam presentasi yang disampaikan.
5.
Mempersilahkan pengajuan pertanyaan
Pada bagian-bagian tertentu, berikanlah
kesempatan audiens atau penyimak untuk menyampaikan sesuatu yang belum atau kurang
jelad dengan cara mengajukan pertanyaan. Hal ini merupakan feedback atau
respons yang baik apabila dalam presentasi tersebut terjadi interaksi, sehingga
hal-hal yang belum atau kurang jelas tadi dapat ditemukan solusi atau jalan
keluarnya.
Sumber : http://sondix.blogspot.com/2013/09/presentasi-bisnis.html
0 komentar:
Posting Komentar