Sekilas Info
Hari ini pelajaran Bahasa Indonesia.
Anak-anak kelas 8,6 SMPN 2 selalu menunggu saat-saat seperti ini setiap hari
rabu. Maklum saja hari ini Bahasa Indonesia menduduki jam terakhir. Bukan Cuma
itu saja, Bu Tuti, guru Bahasa Indonesia juga selalu punya acara menarik untuk
mengajarnya.
Begitu
pelajaran Matematika usai, Bu Tuti masuk ke kelas. “Selamat siang anak-anak,”
sapa Bu Tuti.
“Siang Bu!”
balas murid-murid serempak.
“Anak-anak,
hari ini Ibu akan mengadakan acara sekelas info. Pikiran berita yang akan kamu
sampaikan dalam waktu tiga menit. Berpikir mulai dari sekarang!” kata Bu Tuti.
Tiga menit
pun berlalu. Bu Tuti menunjuk Sahel untuk menyampaikan berita pertama kali. “Di
kantor pos, sudah ada prangko prisma, loh! Bagi yang berminat memesan prangko
prisma pose dirinya, silahkan pesan pada saya. Nanti saya sampaikan kepada ayah
saya,” kata Richo.
“Siapa yang
mau pesan?” seru Ardan dengan mimik lucu. Anak-anak tertawa sementara Richo
tersenyum mesam.
“Sudah...,
sudah! Lisa berikutnya,” kata Bu Tuti.
“Kata Mama,
kalau memasak sayur jangan terlalu matang. Nanti kandungan vitaminnya
berkurang,” kata Lisa. “Wah, Lisa calon koki yang baik, ya,” puji Bu Tuti. “Berikutnya,
Nila.”
“Baru-baru
ini saya membaca buku judulnya LASKAR PELANGI. Buku itu bercerita tentang ke
adaan sekolah muhamadiyah di pulau Belitung yang sangat berbeda dengan sekolah
yang ada di luarnya,” kata Nila.
“Cieee...
yang calon novelis! Tapi, Nila sih nggak pantas. Dia pantasnya jadi ikan nila!”
ledek Ardan.
“Huu, si
gentong!” balas Nila.
“Hei...
tidak baik saling meledek. Sekarang Ardan akan menyampaikan beritanya,” Bu Tuti
menengahi.
“Ehm... ehm.
Teman-teman tau gak? Di kantin kita ada yang jual makan baru loh! Makanannya
enak loh! Bagi yang ingin membeli makanannya, jangan lupa ajak Afrizal Ardan
alias Ardan!” ceriwis Ardan berpromosi.
“Huuu...
perut saja yang kamu pikirkan!” ledek murid-murid. Temasuk Nila dan tentu saja
Bu Tuti. Sekarang giliran Aan akan menyampaikan informasinya.
“Kalau
kalian ingin tahu informasi tentang Harry Potter, klik saja ke www.warnerbros.com atau bisa cari di google,” Kata Aan.
“Dasar Mr Potter!” ledek Rifa. Anak-anak terkikik. Sekarang giliran Alisha.
“Kalau ingin
bepergian ke luar negeri, jangan lupa siapkan paspor, visa dan lainnya. Kalau
belum lancar berbahasa asing, jangan sungkan membawa kamus,” kata Alisha.
“Wah, Alisha
sering pergi keluar negeri, ya? Pergi kemana saja?’ tanya Bu Tuti.
“Ah, tidak
sering, kok Bu. Saya baru ke Belanda. Kata Papah, Liburan nanti akan ke
Singapura,” kata Alisha. “ Bu Tuti, Alisha itu bukan ke Belanda yang di Eropa,
loh!” kata Ikhsan. “Loh, Belanda yang mana?” tanya Bu Tuti. “Itu loh Bu Belakang Dapur”, kata Ardan, disambut
teriakan murid-murid.
“Sudah,
sudah. Nah, berikutnya Afud. “Kalau teman-teman mengoleksi prangko jangan
diletakan menumpuk, nanti prangkonya lengket. Sebaiknya album diletakan
berdiri,” kata Afud.
“Wah,
informasi yang bagus. Berikutnya, Vina!” puji Bu Tuti. “Teman-teman ada yang
ingin belajar bahasa? Sebaiknya belajar di Sastra Budaya. Guru bahasanya asli
orang luar negeri, loh!” kata Vina
berpromosi.
“Vina,
memangnya kamu belajar bahasa apa? Bahasa alien, ya?” ledek Ardan yang disambut
teriakan murid-murid. Selanjutnya Sahel.
“Teman-teman
punya buku yang sudah tidak terpakai? Jangan sungkan untuk diberikan pada
saudara-saudara kita di Panti Asuhan Kasih, kasihan mereka tak sempat sekolah,”
kata Sahel.
“Wah, rasa
sosial Sahel besar, ya? Ayo, siapa yang ingin menyumbang buku?” kata Bu Tuti.
Dan banyak murid-murid yang mengacungkan jarinya. Sekarang giliran Djoni.
“Kemarin
pertandingan sepak bola antara Barcelona vs Real Madrid skornya 2-1 yang
dimenangkan oleh Barcelona. Ayo semuanya dukung terus Barcelona.”
“Cieee...
yang atlet sepak bola, seru murid-murid.” “Bagus kamu harus menjadi kebanggan
bangsa Indonesia, kata Bu Tuti. Sekarang giliran Yugi.
“Band Muse
sebentar lagi akan datang ke Indonesia. Makanya kalian harus segera membeli
tiketnya sebelum tiketnya habis.”
“Wah... ada
anak band nih, seru Ardan. Yang diikuti oleh seruan murid-murid lainnya.
Kring... bel pulang berdentang.
Masih ada lima anak yang belum menyampaikan informasi. Acara dilanjutkan.
Murid-murid tidak kecewa karena pulang terlambat. Justru mereka senang
mendapatkan informasi dari teman-teman mereka, yang selalu di komentari Ardan
dengan kocak.
0 komentar:
Posting Komentar